Apa Makna Baptis Bagi Orang Kristen?

Baca: 5 Menit
Apa Makna Baptis Bagi Orang Kristen?

Istilah baptis bagi seorang umat Kristen tentu sudah menjadi sebuah kata yang umum terdengar. Menjadi sebuah ritual yang dilakukan guna menjadi sebuah kegiatan pembersihan dosa dan juga melambangkan kematian bersama Yesus, alasan tersebut menjadikan baptisan yang dilakukan oleh seorang umat Kristen menjadi sebuah ritual keagamaan yang memiliki fungsi dan arti yang sangat mendalam.

Dalam sebuah ritual baptis atau sakramen, seseorang umat yang telah mengakui dan yakin secara lahir maupun batin bahwa Tuhan Yesus merupakan juru selamat, akan dilakukan penyucian diri menggunakan air dengan dipandu oleh pelayanan baptis yang meliputi Uskup, Pastor Paroki atau Vikaris Parokial, dan Diakon yang ditunjuk Pastor Paroki.

Makna Baptis Bagi Umat Kristen

Apa Makna Baptis Bagi Orang Kristen?

Baptis menjadi tanda seorang umat Kristen jika dirinya telah yakin dan ikhlas menjadikan dirinya menjadi milik Kristus secara abadi, karena telah mendapatkan meterial kekal, tanda tak terhapuskan. Hal tersebut yang menjadi alasan kenapa seorang umat Kristen yang telah melakukan ritual baptis akan memiliki kewajiban untuk mengambil bagian dalam imamat, kenabian, dan rajawi Kristus.

Menjadi sebuah ritual keagamaan yang sangat penting, tentu saja ada makna yang mendalam di balik dilakukannya ritual baptis bagi seorang umat Kristen. Berikut ini adalah makna lengkap dari kegiatan ritual baptis bagi seorang umat Kristiani :

1. Mengakui Bahwa Yesus Adalah Juru Selamat

Makna utama dari dilakukannya ritual pembaptisan bagi seorang umat Kristiani adalah sebagai tanda atau ikrar suci jika dirinya telah mengakui baik secara lahir maupun batin, bahwa Tuhan Yesus adalah Juru Selamat manusia. Maka dari itu, bagi seorang umat peserta baptis harus memastikannya dirinya siap secara jasmani ataupun rohani sebelum memutuskan untuk melakukan ritual ini.

2. Lambang Kematian dan Kebangkitan Yesus

Dalam sebuah ritual pembaptisan, seorang umat Kristen akan menjalani serangkain tata cara proses ritual, salah satunya adalah mencelupkan diri ke dalam air, sebagai tanda jika dirinya telah ikut mati bersama dengan dosa-dosa yang dimiliki. Namun setelah prosesi penyucian diri dengan melakukan pencelupan ke air, peserta baptis akan diangkat kembali dari air sebagai tanda jika dirinya telah dilahirkan kembali dengan kondisi diri yang bersih dan suci dari segala dosa. Prosesi pencelupan dan pengangkatan akan dilakukan sebanyak tiga kali berturut-turut, seperti halnya Yesus yang mati dan bangkit pada hari ketiga.

Baptisan ini merupakan tanda bahwa kita ikut mati dan bangkit bersama Yesus yang mengalahkan kematian. Oleh karena itu, peristiwa wafat dan kebangkitan-Nya memberikan harapan bagi kita yang percaya bahwa kita sudah diselamatkan. Kita sudah bebas dari kematian.

Namun, baptisan ini tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak mengalami baptisan Roh, yaitu baptisan yang terjadi di dalam diri kita. Dasar untuk baptisan kudus terdapat dalam Matius 28:19-20:

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” Matius 28:19.

“Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” Matius 28:20.

Jika kita sudah dibaptis dalam Roh, itu menandakan bahwa kita telah dilahirkan kembali. Allah Tritunggal melihat kita seperti bayi yang baru dilahirkan dan masih murni. Ia ingin kita memiliki kehidupan yang baru dan meninggalkan keburukan-keburukan kita di masa lalu. Hidup dalam terang, melihat ke masa depan yang sudah disediakan-Nya, dan mengejar visi yang diberikan-Nya.

3. Bukti Ketaatan Kita Kepada Yesus

Meskipun seorang umat telah selesai melakukan ritual Baptis, itu bukanlah menjadi sebuah kegiatan yang akan menyelamatkan umat dari serangkain dosa. Baptis hanyalah sebuah bukti penyerahan diri kita secara sepenuh hati kepada Tuhan Yesus yang telah rela menggunakan kematian guna kepentingan para pengikutnya.

Itulah yang menjadi sebab kenapa seorang umat Kristen perlu melakukan segala hal sesuai kehendak-Nya dan hidup di dalam-Nya. Dan apabila kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan apabila kita mengakui keselamatan yang Ia berikan, kita akan hidup seperti yang apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus  pada Galatia 2:20.

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”

4. Sebagai Bukti Bahwa Kita Adalah Saksi Kristus

Pada poin sebelumnya telah dikatakan bahwa jika seorang umat Kristiani kita telah dibaptis, maka secara sepenuhnya umat tersebut telah menjadi milik Kristus. Setelah meyakini dan percaya dengan sepenuh hati jika seorang umat  telah sah menjadi mitra Kristus, umat tersebut akan mencoba untuk memenangkan hati orang-orang supaya mereka juga beroleh keselamatan.

Seorang umat Kristiani yang telah melakukan ritual baptis akan menjalai kehidupan di dunia dengan sesuatu hal yang memiliki tujuan besar, yaitu menyatakan Kristus melalui perbuatan kita. Agar tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik, tentu saja seorang umat harus hidup dalam terang dan memiliki karakter Kristus. Hiduplah dengan mengandalkan Roh Kudus, sehingga kita menghasilkan buah-buah Roh yang akan bermanfaat bagi orang lain. Sehingga hal-hal positif dalam diri kita dapat menjadi saksi bahwa Kristus ada di dalam kita.

Syarat- Syarat Melakukan Ritual Baptis

Menyadari jika Baptis merupakan sebuah ritual inisiasi Kristen yang memiliki arti dan fungsi yang sangat mendalam, dalam pelaksanaannya tentu juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa syarat yang harus dapat dilengkapi oleh seorang umat Kristiani yang ingin menjalankan ritual Pembaptisan.

Berikut ini adalah syarat baptis yang harus dipenuhi oleh seorang umat yang ingin melakukan ritual Baptis yang dilansir dari laman website resmi Katedral Medan :

1. Baptis Dewasa

Baptis dewasa merupakan ritual baptisan yang dilakukan bagi seorang umat Kristiani dewasa, dengan ditandai dengan umurnya yang telah menginjak 7 tahun atau lebih, dan juga telah dapat menggunakan akal dan budi pekerti secara cukup.

Pada umumnya, ritul pembaptisan bagi seorang calon baptis (katekumen) dewasa dapat dilaksanakan jika calon baptis tersebut telah menjalani hidup menggereja (Prakatekumenat) dan menjalani kegiatan pembelajaran katekese (Katekumenat) selama ±6 bulan lamanya, serta menjalani masa pendalaman iman lanjutan  (Mistagogi).

Selain syarat usia dan juga beberapa syarat teknis di atas, bagi calon peserta baptis (katekumen) dewasa juga perlu melengkapi dan melampirkan beberapa persyaratan dokumen yang meliputi :

  • Pas Foto ukuran 3×4 sebanyak 1 lembar (bagian belakang foto diberi nama calon baptis).
  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi akta kelahiran.
  • Fotokopi Surat Nikah Sipil dan Gereja (Bila sudah menikah)
  • Surat pernyataan bermeterai ingin menjadi penganut Kristen tanpa paksaan.
  • Surat baptis calon bapa atau ibu baptis.
  • Melakukan pengisian formulir.

2. Baptis Bayi atau Anak

Sesuai dengan namanya, baptis bayi atau anak merupakan kegiatan ritual pembaptisan yang dilakukan bagi para umat Kristen yang masih berusia bayi atau anak-anak, dengan ditandai dari umur mereka yang masih belum genap berusia 7 tahun, yang mana belum dapat menggunakan akan dan budi pekerti mereka secara cukup.

Syarat utama yang diperlukan bagi seorang bayi atau anak-anak yang akan dilakukan ritual baptis adalah dilakukannya pembelajaran oleh para orang tua dan wali baptis, mengenai makna sakramen baptis dan hak serta kewajiban yang melekat pada baptis. Bagi seroang orang tua atau wali baptis yang melakukan kegiatan pembelajaran harus terlebih dahulu pengakuan dosa sebelum perayaan pembaptisan anaknya.

Berikut ini adalah syarat-syarat lainnya yang harus dipenuhi jika ingin melakukan baptis bayi atau anak:

  • Fotokopi akta kelahiran.
  • Surat baptis orang tua
  • Surat baptis calon bapa atau ibu baptis.
  • Melakukan pengisian formulir.

Itulah sedikit penjelasan mengenai apa sebenarnya makna dari dilakukannya ritual baptis bagi seroang umat Kristen. Semoga dengan mengetahui semua makna yang terkandung dari ritual baptis tersebut, tingkat ketebalan iman kita menjadi lebih kuat dan senantiasa melibatkan nama Tuhan Yesus di segala hal yang kita lakukan di kehidupan di dunai ini.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

topik populer lainnya