Sebetulnya, sebuah pelajaran ataupun makna kehidupan bisa dipetik darimana saja, entah dari orang tua, teman, orang tak dikenal, bahkan musuh sekalipun. Akan tetapi, umumnya pelajaran didapat dari proses pendidikan, yakni guru.
Di negara kita, tidak semua guru mendapat bayaran yang besar, kadang upah yang mereka terima tak sebanding dengan ilmu yang dibagi. Lantas mengapa masih banyak orang yang ingin menjadi guru?
Terkadang nilai kebahagiaan saat melihat murid mengerti atas materi yang diajarkan sangatlah menyenangkan. Kesenangan dalam mendidik seorang anak tidak bisa dibeli dengan materi (uang).
Guru yang baik adalah mereka yang patut dicontoh karena jasa yang mereka beri sangatlah berarti bagi masa depan muridnya. Tanggung jawab guru sangatlah besar karena menyangkut masa depan seseorang (murid) atau lebih besar lagi, masa depan bangsa ini.
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.
Tuhan Yesus Sebagai Guru Agung
Melihat dari sudut pandang agama, khususnya Alkitab, selain sebagai Tuhan, Yesus juga dikenal sebagai seorang guru. Dirinya mempunyai duabelas murid yang kemudian disebut sebagai rasul.
Bukan guru biasa, Yesus disebut-sebut sebagai Guru Agung. Mengapa demikian? Hal itu tak lepas dari peranannya dalam mengajar dimanapun Ia berada. Tak peduli siapa yang bertanya, tak terbatas dimana tempatnya, dan kapan waktunya. Ajaran Tuhan Yesus bersifat Alkitabiah, artinya semua yang Tuhan ajarkan berasal dari Kitab Suci.
Lantas, dari mana Tuhan Yesus mendapat hikmat untuk mengajar? Jawabannya adalah dari Bapa di Sorga.
Oleh sebab itu, Yesus menjadi sosok paling berhikmat yang pernah ada. Selain mengajarkan sekaligus membimbing, Tuhan Yesus telah menjadi teladan yang syarat akan makna. Bisa dibilang, Yesus menjadi cerminan tentang apa yang Ia ajarkan.
Sebagai pengikut Tuhan, hendaknya kita meneladani apa yang telah Yesus perjuangkan dalam pengajarannya. Sebagai Guru Agung, Yesus adalah teladan dalam kebenaran.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Teladan Seorang Guru
Guru adalah sosok teladan yang patut untuk dicontoh, mulai dari tutur kata, sikap, dan cara berpikir. Sayangnya tidak semua guru layak untuk dijadikan teladan, seperti kita semua, mereka hanyalah manusia biasa, salah dan lupa adalah hal biasa.
Jangan kira menjadi teladan adalah hal yang mudah, ada syarat tidak tertulis yang menyatakan seorang guru layak menjadi teladan para muridnya. Pertanyaannya, apakah kamu (saya dan anda) sudah siap dan sanggup menjadi teladan?
Dalam Alkitab sendiri menyatakan bahwa kita semua diminta untuk tampil menjadi teladan-teladan dalam banyak hal mulai dari perbuatan baik hingga iman.
dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu
Mengajarkan sesuatu belumlah cukup, kita juga harus mencerminkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan apa yang diajarkan. Semua yang yang diajarkan tak lebih dari teori omong kosong jika kita hidup bertentangan dengan apa yang kita wartakan/ajarkan.
Tuhan Yesus telah memberikan contoh nyata lewat kehidupanNya, terutama tentang kasih yang merupakan sesuatu yang penting dalam Alkitab. Paulus memaparkan bahwa hubungan dengan Tuhan adalah landasan bagi hubungan kita dengan sesama:
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah
mengasihi kamu.
Nasihat paling mudah dalam meneladani seseorang adalah ambil baiknya, buang buruknya. Lagipula tidak mungkin seseorang hanya mempunyai keburukan dalam hidupnya.
Demikian Renungan Alkitab hari ini, semoga mampu membuat kita lebih baik, setidaknya untuk hari ini saja.
